apakah kardus termasuk limbah organik
Jawaban yup, betul sekali, ada kekeliruan terhadap hal ini. Berdasarkan bahan penyusunnya, maka plastik merupakan sampah organik. Bahan organik, dari minyak yang merupakan material organik, namun karena rantai molekulnya sangat panjang, maka ia baru bisa terurai 500 hingga 1000 tahun. Tetapi k
JenisSampah Yang Dapat Didaur Ulang. Jadikan daur ulang pilihan pertama sebelum memutuskan untuk membuang sampah. Untuk diketahui, ada tiga jenis industri yang diatur dalam permen lhk no 75, yakni produsen bidang manufaktur, bidang ritail, serta bidang jasa makanan dan minuman. Contoh Sampah Organik Dan Anorganik Di Sekitar Kita Kumparancom.
Liputan6com, Jakarta – Kardus merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari dealer atau bengkel kendaraan bermotor. Jika tidak direncanakan proses pengelolaannya, limbah tersebut akan mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Apa saja jenis sampah organik?
Limbahbiasa adalah jenis limbah yang memiliki dampak kerusakan rendah. Skala kerusakan yang ditimbulkannya juga relatif kecil. Namun untuk jenis limbah B3, ada dampak kerusakan besar yang disembunyikannya. Itulah kenapa disebut limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Beberapa jenis limbah memang bisa dibiarkan begitu saja hingga terurai oleh
Jawabanyang benar adalah: A. Non organik. Dilansir dari Ensiklopedia, plastik, botol, kertas dan kardus merupakan contoh limbah jenis Non organik. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Non organik adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Site De Rencontre Pour Chretiens Evangeliques. Sisa bahan makanan atau sampah rumah tangga biasanya dibuang begitu saja. Sampah bisa diartikan sebagai barang yang sudah tidak terpakai lagi, lalu dibuang oleh pemakainya. Namun, tak jarang beberapa sampah justru dapat dikelola atau didaur ulang dengan prosedur yang tepat. Selain itu, ada pula yang disebut dengan istilah limbah, yakni sampah yang dihasilkan dari proses kegiatan produksi, sumber limbah di antaranya dari proses kegiatan pertanian, industri, pertambangan dan rumah tangga. Limbah terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang tersusun dari bahan-bahan organik dan dapat terurai melalui proses biologis. Limbah tersebut akan menimbulkan bau tak sedap saat membusuk, sehingga perlu penanganan tepat untuk mencegah terjadinya polusi udara. Salah satu penanganan yang efektif adalah mengolahnya menjadi pupuk organik. Ciri-ciri Limbah Organik Limbah organik memiliki ciri-ciri yang bisa memudahkan Anda dalam mengenalinya. Ciri umum dari limbah jenis organik di antaranya Umumnya, limbah organik mempunyai kandungan air dengan kadar yang banyak. Selama proses pembusukan, kandungan air yang terdapat di dalam limbah tersebut akan menguap hingga akhirnya mengering. Limbah organik berasal dari sisa bahan alam atau merupakan hasil olahan manusia, tak melalui proses panjang dan di dalamnya memuat banyak zat kimiawi. Limbah cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan. Hal itu dapat dibuktikan saat Anda menemukan limbah atau sampah yang hendak hancur, meski hanya dibiarkan selama beberapa waktu tanpa menjalani berbagai proses. Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam atau dasar tanah, mampu menghancurkan limbah atau sampah. Dengan kata lain, apabila mengubur atau memendam limbah organik di dalam tanah dengan cara yang benar seperti di dalam atau dasar tanah, tak akan tercemar. Jenis Limbah Organik Limbah organik terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik basah dan limbah organik kering. Tahukah Anda, bahwa sampah organik membutuhkan waktu yang berbeda-beda hingga bisa terurai hancur secara sempurna? Salah satu hal yang menjadi pembedanya adalah, tingkat kekerasan sampah yang dapat dibedakan berdasarkan jenis limbah tersebut. Berikut dua contoh jenis limbah organik yang bisa ditemui di sekitar Anda 1. Limbah Lunak Organik Limbah lunak organik merupakan salah satu jenis limbah yang di dalamnya masih terdapat banyak kandungan air. Tidak hanya itu saja, biasanya limbah jenis ini memiliki tingkat kekerasan yang rendah atau lebih empuk, sehingga bakteri akan lebih mudah untuk mengolah dan menghancurkan limbah. Di bawah ini adalah beberapa contoh limbah lunak organik yang perlu Anda ketahui Sisa bahan makanan seperti sayur dan buah-buahan termasuk ke dalam limbah lunak organik. Sisa hasil dapur, ini perlu dipisahkan dari limbah lainnya karena masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain, seperti menjadi kompos atau mencoba untuk mengeringkannya dan diolah kembali menjadi sebuah bahan prakarya menarik. Limbah kotoran makhluk hidup juga termasuk ke dalam limbah lunak organik. Limbah ini bisa Anda olah kembali untuk menjadi pupuk kandang yang bermanfaat bagi tanaman di rumah Anda. 2. Limbah Keras Organik Berbeda dari limbah lunak organik, limbah keras organik biasanya memiliki kandungan air dalam jumlah yang lebih sedikit. Karena kandungan airnya yang rendah mengakibatkan limbah keras organik membutuhkan waktu lebih lama untuk diolah dan hancur. Di bawah ini adalah beberapa contoh limbah keras organik yang ada di sekitar Anda Tempurung kelapa termasuk ke dalam salah satu limbah keras organik karena tempurung memiliki kandungan air yang sedikit dan tekstur yang keras. Ketika Anda berkunjung ke pantai, mungkin Anda sering melihat tempurung kelapa yang sudah kering, namun masih keras dan belum hancur secara sempurna. Batang kayu yang berasal dari pohon yang ditebang juga termasuk ke dalam limbah keras organik. Batang kayu tidak mudah untuk hancur dan membutuhkan waktu yang lama meskipun Anda sudah menguburnya di dalam tanah. Salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat proses penghancuran batang kayu adalah dengan memotongnya dalam ukuran yang kecil. Kulit telur adalah salah satu limbah rumah tangga yang masuk ke dalam limbah keras organik. Kulit telur yang keras mengakibatkan proses pendauran ulang membutuhkan waktu lebih lama, sehingga Anda harus mengolahnya dengan lebih baik dan berhati-hati. Cara Memanfaatkan Limbah Organik Mungkin Anda sering merasa bingung tentang bagaimana mengolah limbah organik yang berasal dari rumah tangga Anda. Limbah yang masih bisa didaur ulang sebaiknya tidak perlu dibuang bersamaan dengan limbah anorganik karena Anda masih bisa memanfaatkannya sendiri di rumah. Di bawah ini adalah beberapa contoh yang bisa Anda ikuti untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga dengan mudah 1. Mengolah Limbah Dapur Menjadi Kompos Limbah dapur merupakan salah satu penyebab masalah meningkatnya limbah pada setiap negara. Manfaatkan limbah di dapur seperti sisa sampah sayuran dan buah-buahan untuk menjadi pupuk kompos yang baik. Siapkan sebuah tempat sampah khusus untuk menyimpan sampah sayuran dan buah-buahan supaya tidak tercampur dengan sampah lainnya. Sampah sayur dan buah yang sudah dipisahkan bisa Anda masukkan ke dalam tempat khusus yang Anda miliki untuk membuat kompos. Campurkan beberapa daun kering ke dalam tempat tersebut secara berulang hingga penuh lalu tutup dengan rapat. Setelah beberapa minggu, Anda bisa memanfaatkan pupuk kompos yang sudah dibuat untuk tanaman di rumah. 2. Memanfaatkan Kembali Bungkus Produk Makanan Ketika produk makanan yang Anda beli sudah habis, jangan terburu-buru untuk membuang bungkus dari produk makanan tersebut. Manfaatkanlah bungkus produk makanan yang masih bagus sebagai tempat penyimpanan dari makanan Anda yang lainnya. Pastikan untuk membersihkan bungkus produk makanan tersebut supaya tidak mencemari isi dari makanan yang Anda letakkan di dalamnya. 3. Manfaatkan Sisa Makanan Pernahkah Anda membuka kulkas dan melihat ada sisa bahan makanan dalam jumlah yang sedikit? Jangan langsung membuang sisa bahan makanan tersebut, karena sisa bahan makanan tersebut akan menjadi mubazir dan terbuang secara percuma. Kumpulkan sisa bahan makanan yang Anda miliki lalu olah bahan tersebut menjadi makanan yang kayak supaya tidak terbuang begitu saja. 4. Gunakan Kembali Tray Telur Ketika Anda berbelanja telur di pasar, penjual telur mungkin pernah memberikan tray tempat menyimpan telur untuk Anda bawa. Jangan langsung membuang tray tempat telur tersebut begitu saja, karena Anda masih bisa memanfaatkannya sebagai tempat untuk menyimpan telur sederhana di rumah. Pastikan untuk membersihkannya dengan baik supaya tidak ada kecoa yang bersarang dan hidup di dalamnya.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuhan atau hewan, dan bisa terurai secara alami. Karena pengertian itu, banyak orang mengira semua sampah organik yang dibuang begitu saja akan terurai dengan sendirinya. Padahal tidak semudah itu. Ada beberapa sampah organik yang sulit terurai dan malah mencemari lingkungan Contoh sampah sisa makanan Kredit foto iStock Memahami pentingnya memperlakukan sampah organik dengan benar itu diperlukan agar berbagai masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah bisa dikurangi. Melansir dari laman California Department of Resources, Recycling, and Recovery CalRecycle, sampah organik dibedakan menjadi empat kategori, yakni sisa makanan food waste, kertas padat pembungkus makanan food soiled paper, limbah kayu tidak berbahaya non-hazardous wood waste, dan sampah hijau green waste. Dari empat kategori ini, tidak semuanya bisa terurai dengan cepat dan aman bagi lingkungan. Selain keempat kategori itu, kotoran hewan, limbah pabrik kulit dan bangkai hewan, juga termasuk dalam sampah organik. Contents1 Sisa Makanan Food Waste2 Limbah Kayu Tidak Berbahaya Non-Hazardous Wood Waste3 Kertas Padat Pembungkus Makanan Food Soiled Paper4 Bahaya Sampah Organik yang Bisa Mencemari Lingkungan Sisa Makanan Food Waste Sampah organik sisa makanan yang sudah diolah berbeda dengan sampah sisa potongan sayur dan kulit buah yang belum diolah. Jika sisa potongan sayur, kulit buah, dan sisa potongan buah bisa dijadikan kompos dan eco enzyme dengan mudah, sisa makanan yang sudah diolah tidak bisa begitu saja dijadikan kompos atau eco enzyme. Sisa makanan seperti nasi, daging yang sudah dimasak, sup sayur yang tidak habis dimakan, dan makanan lainnya yang bersisa, berpotensi mencemari lingkungan. Terlebih jika sisa makanan itu dibuang bercampur dengan sampah lain dan berakhir menumpuk di TPA. Jika sampah sisa makanan ini menumpuk dan kekurangan oksigen, maka akan menghasilkan gas metana yang bisa meledak dalam jumlah tertentu. Selain itu, sampah sisa makanan ini juga mengundang hewan pengerat seperti tikus, lalat, kecoa, dan nyamuk, yang berpotensi menjadi sumber penyakit berbahaya dan menular. Cara terbaik untuk mengatasi sampah organik ini ialah dengan menghabiskan makanan, atau bisa juga memanfaatkannya untuk beternak maggot belatung yang dapat memakan sisa makanan yang busuk. Limbah Kayu Tidak Berbahaya Non-Hazardous Wood Waste Potongan kayu yang belum dicat/dilapisi, bambu, batok kelapa, dahan dan ranting, sebenarnya termasuk dalam kategori sampah organik yang bisa terurai. Tapi, ada hal yang bisa menjadikannya sampah organik yang sulit teruari. Salah satunya berdasarkan waktu yang cukup lama. Potongan kayu dari pohon misalnya, membutuhkan waktu kurang lebih 50-100 tahun untuk terurai jika dia utuh. Jika potongan kayu itu dipotong lagi menjadi ukuran yang lebih kecil, waktu yang dibutuhkan untuk terurai sekitar 6 bulan hingga 1 tahun. Waktu yang dibutuhkan limbah kayu untuk terurai dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kayu, ukuran dan bagaimana cara menguraikannya. Jika kayu, bambu atau batok kelapa dijadikan serbuk atau potongan yang sangat kecil, maka dapat dijadikan bahan tambahan dalam kompos dan waktu terurainya jadi lebih cepat. Selain menjadi bahan tambahan kompos, limbah kayu yang sudah dipotong kecil juga bisa menjadi mulsa untuk tanaman. Kertas Padat Pembungkus Makanan Food Soiled Paper Kertas tisu, kertas, pembungkus, gelas kertas, kardus, karton wadah telur dan filter kopi, termasuk dalam kategori sampah organik ini. Semua barang itu bisa diuraikan secara alami, tapi butuh waktu yang berbeda-beda. Kertas membutuhkan waktu kurang lebih 2-6 pekan untuk terurai. Kantong kertas paper bag yang berwarna coklat tanpa pewarna, bisa terurai dalam 6-8 pekan. Sampah organik ini akan lebih mudah terurai jika dipotong menjadi potongan kecil, dan bisa dijadikan bahan sampah organik coklat dalam kompos. Selain tiga kategori sampah organik sulit terurai itu, ada sampah hijau green waste yang sangat mudah terurai. Contohnya adalah daun kering dan daun yang berguguran. Waktu yang dibutuhkan sampah hijau ini untuk terurai sangat cepat, hanya dalam beberapa pekan saja. Selain itu, sampah hijau ini juga bisa dijadikan kompos dan mulsa. Di sisi lain, kategori sampah organik yang agak sulit diuraikan, berisiko mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Gas metana yang dihasilkan dari sampah sisa makanan, dapat menyebabkan ledakan karena kurangnya oksigen dan paparan sinar matahari. Tumpukan sampah sisa makanan juga akan menghasilkan cairan leachate yang baru dan beracun. Cairan ini bisa mencemari air dan tanah di sekitar tumpukan sampah. Tidak hanya sampah sisa makanan, sampah organik lain yang membutuhkan waktu lama untuk terurai juga bisa berbahaya karena memenuhi ruang. Cara untuk mengurangi dampak dari bahaya sampah organik ini ialah dengan melakukan pemilahan sampah. Bukan hanya sekadar sampah organik dan anorganik saja, tapi juga memisahkan sampah-sampah organik dan memanfaatkannya kembali.
Bumi Kardus Dekorasi rumah-rumahan yang dibuat Bumi Kardus - Ada banyak sampah yang bisa didaur ulang, seperti plastik, kaleng, dan kardus. Daur ulang sampah bisa menjadi apa saja, termasuk kreasi mainan yang dibuat oleh Bumi Kardus. Selain membuat karya dari kardus, Sanjaya Arifin, CEO Bumi Kardus mengatakan bahwa mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui workshop mengenai pemanfaatan limbah kardus. “Kurikulumnya pun disesuaikan dengan usia sehingga workshop pemanfaatan media kardus ini tidak hanya untuk anak-anak, tetapi bisa untuk orang tua, atau tim building bagi karyawan perusahaan,” kata Arifin. Baca Juga Berbau Seperti Makanan, Alasan Penyu Kerap Mengonsumsi Sampah Plastik Bumi Kardus beranggapan bahwa sampah kardus di Jabodetabek umumnya dihasilkan dari kemasan produk makanan dan kemasan barang elektronik dan mainan. Sayangnya kesadaran daur ulang limbah kertas dan kardus masih minim dan perlu ditingkatkan mulai dari lingkup rumah tangga, hingga lingkungan perkantoran agar tidak tercampur dengan sampah-sampah organik. Arifin sendiri menyampaikan alasannya mengapa mendirikan Bumi Kardus karena keinginannya membangun kesadaran masyarakat mengenai daur ulang kardus yang berasal dari limbah kertas. “Dengan penggunaan kardus sebagai bahan baku utama, secara tidak langsung Bumi Kardus ikut mengkampanyekan zero waste lifestyle limbah kertas kepada masyarakat,” kata Arifin saat dihubungi. “Selain itu, penggunaan media kardus memiliki tantangan yang menarik karena sejauh ini penilaian masyarakat umum, kardus hanya bisa digunakan untuk packaging saja. Hal ini mendorong tim Bumi Kardus untuk terus berinovasi mewujudkan imajinasi dengan media kardus,” imbuhnya. Melalui beberapa karyanya, Bumi Kardus sudah menciptakan banyak kreasi dari daur ulang sampah kardus. Salah satunya adalah congklak raksasa sepanjang 10 meter yang berkolaborasi bersama komunitas, dan masuk rekor MURI karena kreasi tersebut. Baca Juga Penelitian Setengah Pasir Pantai di Bumi Akan Lenyap Tahun 2100 Arifin menyampaikan bahwa Bumi Kardus telah bermitra dengan beberapa pihak yang mampu mengelola limbah kardus menjadi kardus baru yang bisa dipakai. Bahkan melalui kampanyenya, Bumi Kardus juga secara tidak langsung berkampanye melalui kerjasama pembuatan booth pameran, dekorasi event, dan backdrop yang sangat ramah lingkungan menggunakan kardus. “Hingga saat ini, Bumi Kardus telah dipercaya oleh brand-brand besar untuk mensukseskan konsep booth dan pameran perusahaannya. Selain itu, Bumi Kardus juga mendapat kepercayaan dari event organizer untuk instalasi dekorasi event skala nasional dan internasional,” kata Arifin. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Jakarta - Kehidupan sehari-hari yang kita lakukan banyak menghasilkan limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Limbah yang dihasilkan pun beragam yaitu limbah organik dan limbah wujudnya limbah akan digolongkan ke dalam tiga jenis yaitu, limbah padat, limbah gas dan limbah limbah cair. Saat ini kita akan membahas terkait limbah organik keras. Yuk, simak penjelasan di bawah organik keras biasanya juga disebut sebagai limbah padat. Menurut Abdurrahman dalam e-journal UAJY, limbah padat merupakan jenis limbah yang berbentuk padat dan bersifat kering. Limbah ini biasanya tidak dapat berpindah sendiri kecuali mengutip dari laman Kemdikbud, limbah organik merupakan jenis limbah yang mudah terurai dalam alam atau mudah busuk. Biasanya limbah organik berupa sisa makanan, daun-daunan atau ranting kedua pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa limbah organik keras adalah limbah yang berbentuk padat dan berasal dari bahan-bahan alami. Limbah organik keras banyak ditemukan dalam sampah rumah tangga maupun sampah Limbah Organik KerasMengutip dari e-journal UIN SUSKA berikut merupakan beberapa contoh dari limbah organik keras1. Limbah Kulit PisangLimbah ini merupakan limbah padat organik yang dihasilkan dari proses pengolahan pisang. Kulit pisang sendiri merupakan limbah yang dapat mencemari udara karena baunya yang tidak sedap dan mengurangi keindahan lingkungan. Kendati demikian limbah ini tetap dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk Limbah Ampas TahuProses pembuatan tahu ternyata menghasilkan limbah padat dan limbah cair, limbah padat ini merupakan ampas dari tahu. Limbah padat ini dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan. Biasanya limbah padat ini akan dijual untuk diolah menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak dan diolah menjadi Limbah Kulit UbiMeskipun masyarakat dalam mengolah singkong akan memanfaatkan seluruh bagian singkong termasuk kulitnya tetapi kulit singkong kerap dianggap sebagai limbah. Pemanfaatan limbah ini biasanya akan digunakan untuk membuat kompos yang ternyata memberikan pengaruh yang baik dalam pertumbuhan Limbah Organik KerasMengutip dari buku 'Pengelolaan Sampah Padat' yang ditulis oleh Rakhmad Armus, dkk terdapat dua pemanfaatan limbah organik keras tanpa melalui proses tertentu, yaitu1. Pakan TernakSampah organik padat seperti sisa makanan dapat digunakan untuk menjadi pakan ternak. Setelah memilah sampah biasanya kita akan dapat menggunakan sampah tersebut sebagai pakan ternak terutama KomposPengomposan dapat kita ketahui sebagai proses bahan organik mengalami penguraian secara biologis oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Semua bahan organik padat dapat dikomposkan seperti limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, Limbah Organik KerasMengutip dari laman Kemdikbud, berikut merupakan proses pengolahan limbah keras yang dapat kalian lakukan1. Pemilahan bahan limbahKetika akan melakukan pemanfaatan kembali limbah kita harus terlebih dahulu memilah limbah tersebut sebelum proses produksi. Proses ini akan membantu kita untuk menentukan limbah mana yang masih dapat digunakan dengan penambahan material serta merancang konsep produk yang akan Pembersihan limbahSetelah memilah limbah tersebut kita harus membersihkan limbahnya terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena biasanya limbah yang akan digunakan cukup kotor. Pembersihan biasanya melalui proses pencucian menggunakan deterjen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih dan tidak PengeringanSetelah membersihkan limbah yang akan digunakan kita kemudian akan mengeringkan limbah tersebut. Pengeringan dapat dilakukan secara langsung menggunakan sinar matahari atau kita dapat mengelap limbah tersebut menggunakan lap PewarnaanPewarnaan limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot ataupun dikuas menggunakan cat. Namun dalam melakukan pewarnaan kita harus menggunakan zat pewarna yang sesuai dengan limbah keras sehingga warnanya dapat muncul sesuai keinginan kita. Selain diwarnai kita juga dapat menghias limbah keras tersebut menggunakan ornamen Pengeringan setelah pewarnaanSetelah pemberian warna tentunya kita harus mengeringkan kembali limbah keras tersebut yang terkena cat basah. Pengeringan ini biasa akan dilakukan menggunakan sinar matahari ataupun Penghalusan bahan agar siap pakaiTahap ini merupakan tahap akhir ataupun finishing dalam melakukan pengolahan terhadap limbah organik keras. Proses ini memiliki teknik yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan barang contohnya adalah dipotong, ditempa, dilem, digerinda dan diamplas. Simak Video "Penampakan Pantai Batam Tercemar Minyak Hitam" [GambasVideo 20detik] pal/pal
image from Pengertian Limbah Organik dan Anorganik Beserta Contohnya. Limbah juga sering disebut dengan sampah. Dilihat dari jenisnya, limbah dapat dibagi menjadi dua, yaitu limbah organik dan anorganik. Keduanya sama-sama memberikan manfaat sekaligus dampak bagi lingkungan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan limbah organik dan anorganik itu? Apa saja contoh-contohnya? Dan, apa dampak dari sampah-sampah tersebut terhadap lingkungan? Berikut ini uraian lebih lengkapnya. Limbah organik adalah sampah yang dihasilkan dari makhluk hidup atau alam, dan dapat diuraikan kembali oleh bakteri pembusuk. Maka dari itu, sampah ini termasuk sampah yang ramah lingkungan karena tidak akan memberi dampak buruk pada lingkungan jika sudah diuraikan. 1. Contoh Sampah Organik Berikut ini contoh-contoh sampah organik kotoran makhluk hidup daun bangkai kardus kertas makanan sisa 2. Manfaat Sampah Organik Jika sudah mengalami pembusukan, sampah organik ini akan mempunyai manfaat bagi lingkungan. Salah satu manfaat utama dari sampah ini adalah meningkatkan kesuburan tanah. Sampah yang berhasil diuraikan oleh bakteri bisa menjadi pupuk alami bagi tanah. Biasanya, pupuk tersebut disebut pupuk kandang atau pupuk kompos tergantung dari sumber sampahnya. Manfaat lainnya adalah dapat memberikan keuntungan bagi manusia yang berhasil mengolahnya karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sebagai contoh, kardus atau kertas yang kemudian didaur ulang menjadi sebuah karya seni hingga dapat dijual dengan harga tinggi. Atau, kotoran makhluk hidup yang berhasil diubah menjadi energi gas dan digunakan pada saat memasak. Pengertian Limbah Anorganik dan Contohnya Kebalikan dari limbah organik, limbah anorganik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan kembali oleh bakteri. Biasanya, diperlukan waktu lama hingga ratusan tahun untuk bisa diuraikan. Pada umumnya, sampah ini berasal dari limbah industri. 1. Contoh Sampah Anorganik Berikut ini contoh-contoh sampah anorganik plastik kaca besi kain kaleng ban pulpen atau spidol sisa sabun cuci minyak 2. Manfaat Sampah Anorganik Karena sulit diuraikan kembali, sampah jenis ini harus didaur ulang menjadi produk baru agar bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam hal ini, memang diperlukan daya kreativitas dari kita semua. Sebagai contoh plastik dapat didaur ulang menjadi mainan, meja, kursi, sebagainya. kaca dapat didaur ulang menjadi pelapis beberapa perabot rumah tangga. Besi dapat dilebur dahulu, kemudian dibentuk menjadi pagar, palu, paku, dan sebagainya. Beberapa kain bisa dibuat menjadi pakaian baru dengan model unik. Ban dapat dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot. Botol plastik didaur ulang menjadi hiasan dinding, alat dapur, dan sebagainya. Dampak Limbah Organik dan Anorganik Baik sampah organik maupun anorganik mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia dengan catatan jika diolah. Lalu, apa jadinya jika sampah tersebut diolah, terlebih untuk sampah anorganik? Pastinya akan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Berikut ini beberapa dampak yang bisa ditimbulkan jika semua limbah tersebut tidak diolah dengan baik. 1. Dampak Kesehatan Untuk sampah organik, jika tidak dibuang pada tempatnya atau diolah dengan baik, akan mengundang banyak lalat, kecoa, tikus, dan hewan lain yang membawa berbagai macam penyakit. Akibatnya, manusia yang ada di sekitarnya pun akan mudah terserang penyakit kudisan, disentri, jamur, diare, dan sebagainya. Dampak ini tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan manusia, namun juga hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Pencemaran air pun bisa terjadi jika sampah tersebut dibiarkan begitu saja. 2. Dampak pada Udara Sampah berupa gas, seperti asap pabrik, rokok, asap kendaraan bermotor jelas akan mencemari udara. Saat udara sudah tercemari, maka akan mengakibatkan makhluk hidup yang menghirupnya terkena berbagai penyakit yang berkaitan dengan pernapasan. Tidak hanya itu, asap juga akan menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis sehingga perlindungan bumi dari radiasi matahari pun berkurang. Ini artinya, berbagai gangguan kulit mahkhluk hidup akan menjadi dampak lebih lanjutnya. 3. Dampak pada Kehidupan Sosial Coba bayangkan jika Anda berjalan melewati tumpukan sampah. Tentu aroma tidak sedap akan menyengat hidung setiap orang yang melintasinya. Ini artinya, sampah membuat rasa tidak nyaman bagi semua orang yang berada di sekitarnya. Contoh lain, orang yang merokok di sembarang tempat. Asap yang keluar dari rokok tidak hanya membuat pemakainya terkena berbagai gangguan kesehatan, namun juga berdampak pada orang di sekelilingnya yang ikut menghirup. Oleh karena itu, membuang sampah pada tempatnya atau merokok tidak di tempat umum menjadi salah satu solusi bagi Anda yang ingin menjaga kehidupan sosialnya. Memilah sampah yang dibuang juga menjadi hal yang disarankan. Sebab, dengan demikian akan lebih mudah dan cepat untuk dilakukan pemrosesan daur ulang. Demikian tadi informasi terkait pengertian limbah organik dan anorganik semoga bisa bermanfaat.
apakah kardus termasuk limbah organik